Click here for Myspace Layouts

Selasa, 29 November 2011

[Fanfiction] Can It Be Love?


Oke, ini FF murni dari pemikiran saya :) ga plagiat dari mana-mana -_- No silent readers ^^ aku buat FF ini iseng-iseng aja~ mian kalau jelek ._.

Title : Can It Be Love ?
Genre : Romance
Rating : T
Author : Natalia Ayu
Main Cast : Kim Heechul
                   Park Hyun Rin
Chapter 1


~ Author pov~

“Ah, kau sudah bangun ‘YEOBO’?” ucap seorang yeoja dengan menekankan kata ‘yeobo’ saat melihat seorang namja keluar dari kamar
“YAK ! Hentikan panggilan itu! Kau membuat bulu kudukku berdiri tau!” jawab namja itu kasar
“Arraseo! Kurasa aku pun harus berkumur menggunakan cairan 7 bunga karena sudah berkata seperti itu, HAHA” balasnya.
Yeoja itu bernama park hyun rin, sedangkan namja itu bernama kim heechul. Mereka adalah sepasang suami istri, tetapi mereka menikah bukan karena saling mencintai, melainkan karena urusan keluarga masing-masing. Kehidupan mereka pun jauh dari kata mesra, paling-paling mereka hanya berpura-pura mesra dihadapan orang tua mereka. Jangankan bermesra-mesraan, melihat satu sama lain saja tidak mau. Kalian tau? Meskipun mereka sudah menikah, mereka tidak tidur di kamar yang sama. Rin tidur di kamar utama, sedangkan heechul dikamar sebelahnya.
“Kau akan pulang jam berapa?” Tanya rin sambil mencuci piring-piring bekas makan pagi tadi
“Secepatnya, eomma menyuruhku pulang lebih cepat, entah ada urusan apa” jawab heechul singkat, matanya masih tertuju pada koran yang dipegangnya.
“Oh” jawab rin lebih singkat

~Author pov end~

~Rin pov~

“Aku berangkat” ucap heechul oppa singkat dan langsung meninggalkanku. Tiba-tiba ia berhenti dan membalikkan badan
“Jaga rumah baik-baik, kalau saja ada barangku yang hilang, kubunuh kau” ucapnya dingin. Tanpa menunggu jawaban dariku, ia langsung pergi begitu saja. Hais! Kukira dia mengkhawatirkanku! Mungkin saja ada pencuri yang memukulku? Atau bahkan membunuhku?
AAARRGGGHHHH!!! Apakah pemikiran seperti itu tidak ada didalam otaknya?! BABO NAMJAAA !!!! aku memang tidak mencintainya, tapi aku hanya ingin menjalani tugasku menjadi istri yang baik, apa itu salah? Aku juga tau kalau sebenarnya dia mencintai yeoja yang bernama choi sulli, tapi setidaknya dia harus menghargai aku. Apa dia pikir aku mau menikah dengannya?! Aku juga tidak menginginkan ini! Aku mencintai hanging oppa, bukan dia! Tapi aku menghargainya, menghargainya sebagai suamiku! Ah, setiap memikirkan itu pasti dadaku akan terasa sakit, hais jinja,
“Aku pulang” ucap seseorang dari arah pintu, aku pun langsung mengeceknya.
“Mwo? Kenapa kau sudah pulang kim heechul?” tanyaku yang kaget melihat heechul oppa sudah pulang padahal belum sampai 5 menit dia berangkat kerja

“YAK! YAK! Aku lebih tua darimu! Panggil aku oppa! Dasar tidak sopan! Apa orang tuamu tidak pernah mengajarimu sopan santun?!” omel heechul
“Apa kau sudah bersikap sopan padaku?! Huh?! Apa kau sudah bersikap sopan kepadaku seperti kau bersikap sopan kepada yeoja lain?! Ah, atau kau kira aku bukan seorang yeoja?” sekarang gentian aku yang mengomelinya
“Aku ini suamimu! Sopanlah sedikit!” lanjutnya
“Apa kau menganggapku sebagai istrimu?! Kau hanya menggunakan statusmu sebagai K-E-P-A-L-A  K-E-L-U-A-R-G-A jika disaat seperti ini kim heechul!” balasku setengah memaki
“KAU ….”  TEET … TEET … TEET …
Sebelum heechul oppa melanjutkan omelannya, bel didepan rumah berbunyi, langsung saja kutinggal dia dan membukakan pintu
“MWO? EOMMA?” Jeritku saat melihat eomma-nya heechul berdiri didepan rumah kami. Heechul yang mendengar jeritanku langsung berlari keluar
“eomma? Ngapain kau disini?” Tanya heechul yang juga shock melihat eomma. Lalu kami menyuruh eomma untuk masuk dan mendengarkan ceritanya
“MWO?! 1 BULAN?!” Jeritku dan heechul bersamaan setelah mendengar apa yang eomma katakana
“Aigoo, eomma! 1 bulan itu terlalu lama, untuk apa kau menginap dirumah kami selama itu? Kau kan bisa menginap dirumah heejin noona!” protes heechul oppa
“Nde, kurasa jika eomma hanya ingin jalan-jalan saja disini, aku bisa mem-booking hotel untukmu” ucapku
“Anio, aku mau disini saja ^^ biar bisa lebih dekat dengan anak dan menantuku” jawabnya dengan senyum yang sangat lebar. Taukah dia kalau senyumnya itu membawa malapetaka di rumah ini nanti? Oh God ….

~Rin pov end~

~Heechul pov~

Omonaa, yang benar saja! Masa eomma mau tinggal dirumah ini selama 1 bulan?! Dia akan membuan rumah tanggaku (semakin) hancur -_-
“Terserah kau sajalah” ucapku dan langsung masuk ke dalam kamarku, frustasi (?)
 “Heechul? Kau tidak tidur di kamar utama? Kenapa malah kekamar itu?” Tanya eomma yang cukup mengagetkanku
“A … anio, hanya mau ambil barang” jawabku gelagapan.
“Tapi kenapa barang-barangmu ada disini semua?” Tanya eomma yang sepertinya mulai curiga. “aduh, mampus saja aku kalau sampai ketauan kalau kami tidak tidur dikamar yang sama” batinku.
“oh, itu … mm … eng … ah! Tadi kamu lagi beres-beres barang (?)” jawabku asal, seasal-asalnya -_-
“arraseo. Ah, eomma mau makan kimchi, kau masih ada persediannya kan?” tanyanya
“Eomma, jeongmal mianhae, kimchi-nya baru saja habis” jelas rin. Benar juga sih, kimchi-nya sudah kuhabiskan tadi pagi
“Geurae, kalian beli saja dulu, aku akan menunggu dirumah” ucapnya
“Nde?” Tanya rin memastikan.
“Ya kalian beli dulu di supermarket” jawab eomma singkat.
“Arraseo! Arraseo! Kajja!” jawabku kasar dan langsung menarik tangan rin

****

“Hais, eomma ngapain sih kesini?!” keluhku saat aku dan rin sudah didalam mobil
“Sudahlah, mau diapain lagi coba?” jawabnya cuek.
“YAK! Apa jangan-jangan kau senang berpura-pura mesra didepan eomma?” tanyaku mencibirnya
“Hilangkan rasa pedemu yang berlebihan itu kim heechul!” bentaknya
“Hah? Bukankah itu fakta nyonya park?” bantahku yang tak mau kalah.
“Yah, berhubung aku bukan istri ‘SAH’ mu, margaku memang masih park, bukan begitu tuan kim?” jawabnya sambil memalingkan wajahnya, cih, dasar yeoja sialan. Setiap bicara dengannya, emosiku selalu memuncak!
“Terserah kau sajalah” jawabku.
Akhirnya kami sampai di supermarket. Aku sengaja mencari supermarket terdekat, supaya tidak berlama-lama dengan yeoja satu ini.

~Heechul pov end~

~Rin pov~

Kurasa perkataan heechul oppa tadi cukup menyakitkan. Jelas-jelas aku sudah menjadi istrinya secara sah, tetapi tadi dia memanggilku dengan marga park? Apa dia tidak punya perasaan? Aku terus mengambil baraang-barang sambil memikirkan kata-kata heechul tadi
“YAK! Neomu baboya! Kenapa kau mengambil banyak barang? Dan hampir setengahnya tidak berguna, kau mau membuatku jatuh miskin?! Hais, jinja!” bentaknya tiba-tiba. Aku langsung memalingkan wajahku dari wajahnya
 “Kau mengacuhkanku? Huh? Dasar tidak berguna! Tatap aku park hyun rin!” ucapnya sambil membalikkan badanku, aku pun langsung menunduk, aku berusaha agar ia tidak melihat wajahku. Ia yang melihatku pun langsung mengangkat wajahku
“Yak! Kenapa kau menangis?” tanyanya. Aku pun hanya menggelengkan kepalaku. Sadarkah ia kalau kata-katanya tadi sangat menyakitkan?!
“Neomu babo! Babo! Babo!” bentakku sambil memukul dadanya. Dia hanya terdiam melihatku. Tiba-tiba ia memelukku, aku membulatkan mata, bagaimana bisa seoarang kim heechul memelukku.
“Mianhae” ucapnya singkat dan langsung melepaskan pelukannya. Ia mengambil keranjang belanjaan dari tanganku dan langsung membawanya ke kasir. Setelah itu kami langsung pulang ke rumah, tanpa berbicara sedikitpun.

****

“Mashita~ rin, makanan buatanmu benar-benar enak!” ucap eomma sehabis makan
“Jinja? Kamsahamnida eomma” jawabku sambil tersenyum. Jarang-jarang ada yang memuji makanan buatanku^^ kalo heechul oppa sih pasti bilang “biasa saja” huh -_-
“ah sudah jam segini, kalian tidur saja duluan” ucap eomma sambil berjalan menuju ruang keluarga kami
“Nde” jawab kami bersamaan. Seperti biasa, aku tidur dikamar utama, sedangkan heechul oppa dikamar sebelah
“Kalian tidak tidur satu kamar ?!” jerit eomma tiba-tiba, aduh, serasa habis sport jantung! Ngaget-ngagetin aja loh ya eomma ini -_- beralih ke masalah utama, aku harus menjawab apa? Apa yang eomma katakan memang benar. Hais
“Anio eomma, aku hanya mau ambil piama di kamar ini” jawab heechul oppa tiba-tiba. Eomma hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya, yaitu menonton tv. Aku pun langsung masuk ke kamar, dan disusul oleh heechul oppa.
“kau ganti piama di kamar mandi, biar aku ganti disini. Hais, inilah yang membuatku malas tidur bersama seorang yeoja” omelnya tiba-tiba. Sudahlah, aku sudah capek. Aku tidak menghiraukan omelannya dan langsung masuk ke kamar mandi

-- 5 menit kemudian --

“Oppa, kau tidur di …. KYAAA!!!!” jeritku spontan karena melihat pemandangan yang … begitulah. Heechul oppa ternyata belum selesai berganti pakaian. Spontan aku menutup mataku.
“YAK! Kenapa kau keluar tiba-tiba?! Ketuk pintu dulu kan bisa!” omelnya.
“Apa yang harus kuketuk?! Mana boleh mengetuk pintu dari dalam! Pamali tau!” balasku sambil masih menutup mata
“Sudah, buka matamu. Aku sudah selesai.” Ucapnya
“Kau tidur saja di ranjang, biar aku tidur di bawah menggunakan selimut” lanjutnya. Aku hanya mengangguk dan langsung pergi ke arah ranjang. Suasana hening seketika.
“Kau tidak kedinginan?” tanyaku sambil menatap heechul oppa dibawah
“Ya sudah jelas kedinginan lah babo!” jawabnya ketus. Cih, jahat sekali dia. Biar saja dia tidur dibawah! Lalu suasana hening kembali …
“Kau tidak ada bosan-bosannya melihat wajahku eh?” ucapnya tiba-tiba. DEG! Bagaikan disambar petir, ternyata dia tau kalau aku memperhatikannya
“Anio! Siapa yang melihatmu!” balasku. Ia tersenyum tiba-tiba, dan itu membuatku merinding.
“Aku tau, kau pasti memikirkanku nee? Apa aku kedinginan? Apa aku akan mati membeku? Bukankah begitu nyonya kim? HAHA” ucapnya sambil tersenyum evil. Spontan aku membulatkan mataku. Nyonya kim? Apa dia sudah jera dengan kejadian tadi siang? Haha, baguslah kalau begitu
“Memangnya aku tidak boleh berpikir seperti itu? Suka-suka aku dong” jawabku
“Geurae” ucapnya dan langsung naik ke ranjangku
“WAE?! Kenapa kau naik kesini! Turun kau! Turun kau!” jeritku sambil menendang-nendang kakinya
“Tak bisakah kau diam? Aku mau tidur tau! Dibawah itu dingin, dan aku tidak mau membuatmu mati khawatir. Kkk~” HAH?! Apa aku tidak salah dengar? Mati khawatir? Apa dia tidak salah? Justru aku senang dia kedinginan!
“Anioo!!!” Jeritku. Ia membekap mulutku dan mengambil guling dari tanganku.
Ia melihat mataku dan berkata “Begini saja, guling ini akan kutaruh di tengah, kau dan aku tidak boleh melewati batas ini”
“Baiklah kalau begitu” jawabku pasrah

                                                      o0o0o0o0o0o0o0

KRING … KRING … KRING …
“Ah, alarm handphone-ku sudah berbunyi. Berarti sekarang sudah pagi” batinku dengan mata yang masih tertutup. Aku mulai membuka mataku secara perlahan-lahan. Dan saat mataku sudah terbuka penuh … “KYAAAAA!!!!!!” Jeritku.
“Kau ini kenapa sih? Dari pagi sudah berisik, kau sudah membuatku tidur terlalu malam kemaren, lalu sekarang apa lagi?” tanyanya. Perlahan-lahan ia membuka matanya, dan
“YAK! PERGI KAU DARI PELUKANKU!!” Jeritnya.
“KURASA KAU HARUS MELEPASKAN TANGANMU TERLEBIH DAHULU TUAN KIM!!!” Jeritku yang tidak mau kalah. Ia yang mendengarnya pun langsung melepaskan tangannya
“Dasar namja mesum!” ucapku dan langsung turun dari kasur
“Beraninya kau mengatakanku mesum! Itu kan terjadi saat aku tidur! Jelas-jelas aku tidak sengaja!” bentaknya
“Kau ini sudah berbuat mesum masih saja berdalih!” cibirku. Aku pun menyisir rambutku dan langsung mengikatnya tinggi
“sudahlah lupakan, hari ini kita akan kedatangan tamu” ucapku. Alis mata heechul oppa langsung berkerut. “Tamu?” tanyanya
“Nee, kurasa hari ini akan menyenangkan~” jawabku. “Kalau kau sudah berkata seperti itu pasti akan ada bencana” jawabnya cuek.
“Mwoyaaa??!!!” Jeritku tak karuan saking emosinya. Ia menatapku dan berkata “fakta”. Hais, dasar namja sialan! Baru saja aku berpikir kalo dia adalah namja yang bak, taunya? Sama saja!

-- jam 9 siang --

“Annyeonghasseo” ucap seseorang dari arah pintu. Aku pun langsung berlari keluar
“Akhirnya kalian datang juga~ annyeong kyumin-ah~” ucapku dengan senyum yang merekah (?)
“Teuk hyung? Taeyeon? Ada apa?” Tanya heechul oppa tiba-tiba. “Mereka tamu yang kumaksud oppa, mereka berdua akan sibuk hari ini, jadi kyumin akan dititipkan pada kita” jawabku santai.
“MWO?! Kau kira ini taman kanak-kanak?!” bentaknya. “ya~ heechul-ah~ kurasa rin juga menginginkan kyumin untuk disini, haha” jawab teuk oppa santai. Yah, mereka memang sudah kenal dari lama, tidak heran kalau teuk oppa sudah terbiasa dengan sikap heechul oppa.
“Terserah kau sajalah” jawab heechul oppa dan langsung masuk ke dalam rumah. Dasar namja sok cool!
“Geurae, kami pergi dulu ya rin~ annyeong kyumin-ah” ucap taeyeon dan teuk oppa bersamaan. Sepertinya mereka sangat bahagia ya. Aku merasa sangat iri.
“kyumin-ah~ kita mau main apa? Kajja kita main bersama heechul ahjussi” ucapku
“Ahjussi? Aku ini kan belum setua itu!” protes heechul
“Kurasa kau sudah cukup tua jika marah-marah terus tau” jawabku santai sambil terus bermain dengan kyumin
“Ah, eomma kemana? Kok dari tadi tidak keliahatan?” tanyaku sambil celingak-celinguk
“Katanya tadi mau menengok heejin noona” jawabnya. Aku pun mengangguk dan mengajak kyumin untuk duduk didepan tv.
“Kau mengganggu” ucap heechul oppa dengan nada judes.
“Suka-suka aku dong! Aku kan mau main sama kyumin! IIIHH Nyebelin!” ucapku kesal
“Ngg … ngg …” ucap kyumin sambil menunjuk-nunjuk heechul oppa
“Kau kenapa kyumin-ah? Mau main dengan heechul hyung nee?” tanyaku. Aku pun langsung menggendong kyumin dan mengarahkannya ke heechul oppa
“Mwo?” tanyanya. Aku tidak menatapnya dan terus melihat kyumin “ Kurasa dia ingin bermain bersamamu” jawabku singkat.
“Sekalian aku mau membuatkannya susu, tolong ya” lanjutku. Ia pun menggendong kyumin dengan terpaksa. Aku segera berjalan menuju dapur untuk membuatkan kyumin susu. Tak sampai 5 menit aku membuatnya. Aku segera berjalan menuju tempat heechul oppa dan kyumin berada.
“YAK! Jangan tarik rambutku kyuminnie! Aiss ! appeo! Kyuminnie !!! sini kau!” ucapnya. Kyumin memang sedang menjambak rambut heechul. Lucu sekali mereka, kkk~
“Kyumin-ah~ pasti tadi kau belum tidur siang~ lebih baik kau istirahat ^^” ucapku sembari menggendong kyumin. Akupun duduk di kursi terdekat dan memberinya susu yang baru saja kubuat. Kyeoptaa >.< Tiba-tiba kurasakan kursi yang sedang aku duduki
bergoyang. Ternyata heechul oppa duduk di sebelahku. Pandangan matanya tertuju pada kyumin.
“Kyeopta” ucapnya sambil tersenyum. Aku pun kaget saat melihat wajahnya. Seorang kim heechul tersenyum? Hal itu sangat jarang dilakukannya. Aku pun hanya mengangguk dan kembali menatap kyumin

~Rin pov end~

~Heechul pov~

Aku tidak menyangka kalau ternyata anak kecil itu sangat lucu. Yah, walaupun sedikit menyebalkan.
“Ah dia sudah tidur, apa kutidurkan saja di ranjang kamar?” tanyanya
“Terserah kau saja” jawabku singkat, seakan tidak peduli padanya dan kyumin. Ia pun cemberut dan langsung pergi menuju kamar utama.
1 menit, 2 menit, 3 menit, 4 menit, 5 menit ….
Sudah 5 menit, kemana dia? Lama sekali? Aku pun langsung mengeceknya di kamar. Aku tersenyum saat melihat apa yang terjadi. Ternyata ia sedang tertidur pulas di samping kyumin. Ah, kurasa aku harus tidur siang juga. Aku pun segera membaringkan diri di samping kiri kyumin, sedangkan rin di samping kanan kyumin.

******

“Sudah jam berapa ini?” ucapku saat mataku baru saja terbuka. Mataku pun langsung mencar-cari jam dinding yang ada di kamar “Haah, masih jam 3, untunglah” batinku. Aku pun langsung melihat kearah kanan, ternyata rin sudah tidak ada, hanya ada kyumin disampingku
“HU .. .HUEEEEE” tangis kyumin tiba-tiba. Akupun tersentak kaget. Apa aku biacaranya terlalu keras? Haiss, ottohkae? Aku pun langsung menggendongnya
“Kyuminnie~ ada hyung disini~ jangan nangis nee^^” ucapku sambil tersenyum. Aku pun merasa mau muntah jika melihat wajahku yang sok imut sekarang ini
“HUEEE HUEEE HUEEE” jerit kyumin semakin menjadi, haiss, ottohkae? Rin kemana sih? Akupun menggendong kyumin dan mengajaknya turun ke lantai bawah, mencari rin.
“Rin-ah! Kau dimana?” jeritku
“Nee? Wae?” Tanya rin yang datang menemuiku dari arah dapur. Akupun menatap matanya tajam “Kyumin menangis! Apa kau tidak dengar?! Gunakan kupingmu dengan baik!” bentakku karena kesal. Ia pun mendecak kesal dan langsung menggendong kyumin.
“Kyumin-ah~ jangan nangis lagi nee? ^^ aku akan memberikanmu permen~” ucap rin sambil memberikan kyumin sebuah permen, bukan permen sih, tapi yupi.
Hebat sekali dia, setelah satu kata darinya, kyumin langsung berhenti mengangis!
“Annyeonghasseo~ heechul-ah! Rin-ah” ucap seseorang dari arah pintu, dan kuyakin itu adalah teuk hyung dan taeyeon.
“Kamsahamnida rin-ah~ apa kyumin merepotkanmu?” Tanya taeyeon pada rin. Rin menggelengkan kepalanya “Anio, dia tidak merepotkanku~ justru malah membuat rumahku jadi tidak sepi” jawab rin. Taeyeon menggendong kyumin kembali da pamit pada kami
“Kami pulang dulu nee” ucap teuk hyung, kami pun mengangguk. Mereka pun langsung keluar dari rumah kami.
“Kyumin benar-benar lucu ya? Haha, aku jadi ingin mempunyai anak seperti dia” ucap rin sambil tersenyum padaku
“Boleh saja kalau kau mau. Kkkk~” jawabku sambil tersenyum evil. Dia menatapku dengan pandangan aneh dan …
“EOMMA!! HELP ME !!” Jeritnya dan langsung lari ke kamar kami

-- To be continued --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar